SEMINAR RENCANA KONTINJENSI BANJIR KABUPATEN ACEH SINGKIL
November 18th, 2013 | Published in Aven
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2013 di Aceh Singkil
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
Kegiatan seminar secara umum berupa penyampaian materi ruang mengenai konsep dan prosesi pembuatan Rencana Kontinjensi yang dibutuhkan oleh Pemerintah kabupaten Aceh Singkil dalam penanggulangan bencana banjir. Penyampaian materi juga menghadirkan hasil pembelejaran simulasi yang pernah dilaksanakan oleh Karst Aceh yang diawali pemutaran film simulasi bencana gunungapi di Kabupaten Bener Meriah. Diharapkan dari penyampaian materi ini, peserta mendapatkan pembelajaran bagaimana melaksanakan simulasi yang secara terintegrasi merupakan salah satu implementasi rencana kontinjensi. Harapan lainnya yang dapat terbangun dari pelaksanaan seminar ini adalah terbukanya kerjasama yang baik antar semua pihak yang selama ini belum mengetahui tupoksi masing-masing dalam upaya pengurangan risiko bencana.
CAPAIAN
- Peserta yang merupakan perwakilan instansi pemerintah dan lembaga non pemerintah di Kabupaten Aceh Singkil memahami konsep dan proses dalam pembuatan Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir
- Terbukanya pemahaman bersama antar instansi pemerintah dan lembaga non pemerintah akan upaya-upaya penanggulanganbencana banjir di Aceh Singkil
METODE DAN BENTUK KEGIATAN
- Ceramah
- Materi dengan pemutaran slide show, konsep dan prosesi perencanaan kontinjensi
- Pemutaran film simulasi bencana gunungapi di Kabupaten Bener Meriah
- Materi dengan pemutaran slide show, hikmah pembelajaran pelaksanaan simulasi bencana.
- Tanya Jawab
NARA SUMBER DAN JUDUL MATERI
- Muchsin Syafi dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh dengan judul materi: RENCANA KONTINJENSI DALAM PERSPEKTIF KESIAPSIAGAAN
- Abdillah Imron Nst dari Karst Aceh dengan judul Materi: HIKMAH PEMBELAJARAN SIMULASI BENCANA GUNUNGAPI BURNI TELONG BENER MERIAH
PESERTA
Seminar rencana Kontinjensi di kabupaten Aceh Singkil diadakan pada tanggal 22 Oktober 2013 yang dihadiri oleh perwakilan dari BPBD Aceh Singkil, perwakilan POLRES Aceh Singkil, perwakilan KODIM Aceh Singkil, Perwakilan Camat, RAPI, SATGAS SAR, PMI, LSM, PT PLB ASTRA, BAPPEDA, Dinas Pendidikan, DINSOS, DINAS PU, DINKES, DISHUBTIKA, DISHUTBUN, dll.
Narasumber adalah perwakilan BPBA dan pada awalnya akan menghadirkan narasumber dari PMI, namun, dikarenakan satu hal, PMI menghubungi manajemen Karst Aceh pada hari pelaksanaan bahwa tidak dapat hadir dalam kegiatan ini. Beberapa alternative telah dibicarakan dengan PMI, untuk menggantikan penyampaian materi ini dengan menghubungi PMI Aceh Selatan, namun dikarenakan tidak ada persiapan yang cukup tidak mungkin narasumber tersebut mengisi kekosongan narasumber. Untuk itu, manajemen Karst Aceh memutuskan menggantikan penyampaian materi ini dengan ruang lingkup materi yang sama tentunya.
HAMBATAN
- Pemerintah daerah yang seharusnya diwakili oleh Sekretaris daerah tidak dapat hadir karena harus mengutamakan pembahasan anggaran Aceh Singkil tahun 2012. Permasalahan yang sama juga dialami oleh peserta dari BAPPEDA.
- Pemateri yang tidak dapat hadir sehingga jadwal harus berubah
- Kedisiplinan untuk memulai kegiatan secara tepat waktu belum dapat dilaksanakan.
DARI PELAKSANAAN SEMINAR INI DIDAPATKAN RUMUSAN YAITU:
- Rencana Kontinjensi termasuk ke dalam Kesiapsiagaan
- Rencana Kontinjensi adalah Suatu proses perencanaan kedepan, dalam keadaan yang tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis.
- Prosesi dalam Penyusunan Rencana Kontinjensi antara lain:
- Penilaian Bahaya
- Penentuan Kejadian
- Pengembangan Skenario
- Penetapan kebijakn dan strategi
- Kaji Kebutuhan
- Buat Perencanaan setiap Sektor
- Uji kaji dan mutakhirkan
- Simulasi
- Prinsip-prinsip Penyusunan RENKON
-
- Satu jenis ancaman
- Proses penyusunan dilakukan bersama,
- Skenario dan tujuan yang disepakati bersama,
- Dilakukan secara terbuka (tidak ada yg ditutupi)
- Menetapkan peran dan tugas setiap pelaku
- Menyepakati konsensus yang telah dibuat bersama,
- Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat
- Simulasi merupakan salah satu poin penting dalam perencanaan kontinjensi
- Tujuan pelaksanaan simulasi ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budaya selamat di masyarakat dan melatih-ujikan respon dan tindakan kelompok tugas yang mengaktualisasikan koordinasi kedaruratan sebagaimana terdokumentasi di dalam Rencana Kontinjensi
- Empat hal utama yang didapat dari pelaksanaan simulasi, yaitu:
- Tempat dan jalur evakuasi
- Koordinasi kedaruratan
- Prosedur tetap
- Diperlukannya Pelatihan pendukung
- Dalam penentuan jalur evakuasi tidak terlepas dari 3 prinsip utama, yaitu:
- Memihak kepada kelompok rentan
- Perjalanan dari dan menuju ke tempat pengungsian bebas dari ancaman utama dan ancaman susulan
- Bersinergi dengan berbagai pihak
- Prinsip utama penentuan tempat dan jalur evakuasi membutuhkan upaya sosialisasi yang baik, dukungan kebijakan dari pemerintah setempat, dan memperhatikan ancaman susulan
- Koordinasi Kedaruratan Minimal Memiliki 3 Indikator yaitu memiliki tanda atau gejala alam/ ancaman, penentuan status dari pihak berwenang, dan kondisi darurat yang akan dihadapi.
- Hal utama yang dibutuhkan dalam menentukan koordinasi kedaruratan adalah: struktur komando tanggap darurat, aktivitas kunci, dan standard operational procedure
- Standard Operational Procedure merupakan kondisi darurat yang terdiri dari unsur kebijakan dan strategi yang terintegrasi ke dalam tugas, fungsi, sistem koordinasi dan komunikasi keadaan darurat
- Dalam membuat SOP dibutuhkan kegiatan Gladi Posko, Table Top Exercise, dan rapat Teknis Struktur Komando Tanggap darurat
- Pelatihan yang diperlukan untuk mendukung rencana kontinjensi antara lain: pelatihan radio komunikasi, Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat, dan Pelatihan Manajemen Barak/ tempat pengungsian