Belajar Mengenai Bencana

October 22nd, 2010  |  Published in Disaster

oleh: abdillah imron nasution/ dari berbagai sumber

Berikut beberapa istilah-istilah yang sering digunakan dalam Pengurangan Resiko Bencana untuk mempelajari Disaster Management

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor

Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror

Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna

Mitigasi adalah Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana

Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang

Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

Ancaman (Hazard) adalah Kejadian atau peristiwa yang berpotensi menimbulkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan asset atau kehancuran lingkungan hidup, beberapa jenis ancaman yang terdapat di Indonesia antara lain:

  • Ancaman Gempabum, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng/kulit bumi aktif yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur.

  • Ancaman Tsunami, Berdasarkan pengolahan data tersebut, tercatat telah terjadi 110 kejadian tsunami, 100 kejadian di antaranya disebabkan oleh gempabumi, 9 oleh letusan gunungapi dan 1 oleh tanah longsor.
  • Ancaman Letusan Gunungapi, potensi risiko bencana gunungapi yang perlu mendapat perhatian ada 70 gunungapi
  • Ancaman Gerakan Tanah, Hampir semua pulau utama di Indonesia memiliki beberapa kabupaten dan kota yang rawan pergerakan tanah, kecuali Pulau Kalimantan yang hanya memiliki dua kabupaten yang rawan, yakni Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah dan Kabupaten Malinau di Kalimantan Timur.
  • Ancaman Banjir, air yang berlebihan/banjir dapat dikategorikan dalam tiga kategori: (a) Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem drainase buatan manusia; (b) Banjir yang disebabkan oleh meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat badai; dan (c) Banjir akibat kegagalan bangunan air buatan manusia seperti bendungan, tanggul dan bangunan pengendali banjir
  • Ancaman Kekeringan, Berkurangnya persediaan air sampai di bawah normal yang bersifat sementara, baik di atmosfer maupun di permukaan tanah. Kekeringan mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan air bagi kegiatan manusia. Kekeringan membawa akibat serius pada pola tanam, pola pengairan, pola pengoperasian irigasi serta pengelolaan sumber daya air di permukaan lainnya.
  • Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan, Kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam rangka membuka lahan, baik untuk usaha pertanian, kehutanan maupun perkebunan dan ditunjang oleh adanya fenomena alam El Niño Southern Oscillation (ENSO) yang menimbulkan kekeringan.
  • Ancaman Erosi, perubahan bentuk tanah atau batuan yang dapat disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat atau organisme hidup. Proses erosi terutama dapat mengakibatkan penipisan lapisan tanah dan penurunan tingkat kesuburan, karena butiran tanah yang mengandung unsur hara terangkut limpasan permukaan dan diendapkan di tempat lain.

  • Ancaman Kebakaran Gedung dan Pemukiman, Daerah-daerah di Indonesia yang perlu diwaspadai untuk ancaman ini meliputi kota-kota di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok dan sekitarnya yang sangat padat penduduk. Perlu diwaspadai juga kota-kota besar yang memiliki jumlah penduduk sangat tinggi seperti Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Palembang, Padang, Pekanbaru, Makassar, Denpasar dan kota-kota lain yang setara tingkat kepadatannya di samping kawasan industri padat penduduk yang menggunakan bahan-bahan bakar dan bahan berbahaya.
  • Ancaman Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Gelombang ekstrim adalah salah satu penyebab abrasi yang terjadi dengan cepat. Gelombang ekstrim yang melanda Indonesia berada di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan posisi siklon tropis.

  • Ancaman Cuaca Ekstrim, Cuaca Ekstrim seperti angin puting beliung, topan dan badai tropis juga mulai banyak mempengaruhi Indonesia, terutama terkait dengan meningkatnya dampak perubahan iklim global
  • Kegagalan Teknologi, Kegagalan teknologi dapat diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian atau kelalaian manusia dalam menggunakan teknologi. Kejadian ini dapat menimbulkan dampak berupa kebakaran, pencemaran bahan kimia berbahaya atau bahan radioaktif, kecelakaan industri, atau kecelakaan transportasi
  • Epidemi dan Wabah Penyakit, Berjangkitnya penyakit dapat mengancam manusia maupun hewan ternak dan berdampak serius dalam bentuk kematian dan terganggunya roda perekonomian.
  • Konflik Sosial, Keragaman ini menjadi kekayaan tersendiri, tetapi di sisi lain terkadang menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial, yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menjelma menjadi konflik sosial. Perbedaan kepercayaan dan perbedaan tingkat kesejahteraan yang mencolok dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyulut konflik sosial, seperti di Ambon, Poso, Kalimantan Barat dan beberapa tempat lain.

Kerentanan Kondisi atau karakteristik biologis, geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat tersebut untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan menanggapi dampak ancaman/bahaya tertentu, yang termasuk ke dalam kerentanan (vulnerability) antara lain:

  • Letak suatu komunitas dari pusat ancaman, Ini berkaitan dengan ancaman-ancaman yang telah disebutkan di atas
  • Tingkat kepadatan penduduk, Bahwa hampir dua per tiga penduduk Indonesia (58,3%) tinggal di Pulau Jawa dan Madura, yang hanya merupakan 6,9% dari seluruh daratan yang dimiliki Indonesia. Selain itu, terdapat konsentrasi penduduk sangat tinggi di DKI Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk 10.852 orang per km2 pada tahun 2008. Bandingkan bahwa pada saat yang sama rata-rata kepadatan penduduk Indonesia per km2 hanya 124 jiwa, dengan 7 jiwa untuk Provinsi Papua dan 8 jiwa untuk Provinsi Papua Barat yang paling jarang penduduknya.
  • Kemiskinan, dimana secara sosial ekonomi Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan. Data BPS terakhir menyebutkan bahwa Indonesia saat ini memiliki 37.168.300 penduduk miskin.
  • Pendidikan, Data Badan Pusat Statistik tahun 2007 menyebutkan bahwa dari segi pendidikan, tingkat melek huruf orang dewasa di Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 91,87 %, sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia adalah 7,47 tahun.
  • Kesehatan, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 68,7 tahun. Angka kematian bayi pada tahun 2005 adalah sebesar 32 kematian per 1000 kelahiran
  • Ekonomi, Produk Domestik Bruto per kapita Indonesia tahun 2007 adalah Rp 15.628.050,-. Sementara itu, dari segi pengeluaran penduduk, pengeluaran per kapita riil disesuaikan untuk tahun 2007 adalah sebesar Rp 624.370,-.
  • Kerentanan fisik bersifat spesifik, tergantung jenis ancaman dan masing-masing ancaman menggunakan indikator spesifik, misalkan tsunami code untuk tsunami, indikator building code untuk gempa bumi, indikator penduduk yang tinggal di kawasan rawan bahaya (KRB) untuk ancaman letusan gunungapi dan sebagainya.

Kapasitas: Sumberdaya, pengetahuan, ketrampilan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang atau masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan dan mempersiapkan diri, mencegah, dan memitigasi, menanggulangi dampak buruk, atau dengan cepat memulihkan diri dari bencana.

Kapasitas, terdiri dari

  1. Kelembagaan
  2. Potensi masyarakat dalam menangkal dampak negatif bencana, termasuk mengambil langkah nyata untuk mengurangi risiko.
  3. Perguruan Tinggi, berbagai pusat riset sudah berdiri di perguruan tinggi di Indonesia, di Aceh dinamakan TDMRC.
  4. Forum Kebencanaan: Tingkat nasional telah dibentuk Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB), Platform Nasional untuk pengurangan risiko bencana (Planas PRB), dan forum-forum pengurangan risiko bencana
  5. Pendanaan.

Resiko adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.  Aceh dalam Resnas 2012-2014 beresiko terhadap semua jenis ancaman, kecuali kekeringan.

Daftar prioritas penyakit potensial beresiko menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB):

  1. Diare Akut
  2. Malaria Konfirmasi
  3. Tersangka Demam Dengue
  4. Pneumonia
  5. Diare Berdarah
  6. Tersangka Demam Tifoid
  7. Jaundice Akut
  8. Tersangka DBD
  9. Tersangka Flu Burung pada Manusia
  10. Tersangka Campak
  11. Tersangka Difteri
  12. Tersangka Pertusis
  13. AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
  14. Kasus gigitan hewan penular rabies
  15. Tersangka Anthraks
  16. Demam yang tidak diketahui sebabnya
  17. Tersangka Kolera
  18. Klaster penyakit yang tidak diketahui
  19. Tersangka Meningitis/Enchepalitis
  20. Tersangka Tetanus Neonatus
  21. Tersangka Tetanus

Leave a Response

You must be logged in to post a comment.