Model Pelembagaan PRB
July 9th, 2012 | Published in Disaster
Model Pelembagaan PRB dipresentasikan di depan BPBD se-Indonesia.
Karst Aceh dipercayakan mempresentasikan hasil kegiatan Pengurangan Risiko Bencana di depan undangan yang hadir di Hotel Peninsula Jakarta yaitu undangan dari berbagai unsur seperti BPBD se Indonesia, Pelaku PRB, Pihak Donor, Kementrian Dalam Negeri, dll. Kegiatan tersebut merupakan closing ceremony DRR-A UNDP di Aceh. Banyak hal positif yang didapat dari keberadaan dan implementasi program DRR-A UNDP yang menargetkan empat capaian besar yaitu: Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Pusat Riset Tsunami (TDMRC), Masyarakat, dan Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Telematika (Dishubkomintel).
Abdillah Imron Nasution, selaku Direktur Karst Aceh, dipercayakan untuk mempresentasikan Model Pelembagaan PRB dalam pembangunan Gampong/ Desa. Abdillah mempresentasikan berbagai hal terkait model pelembagaan yaitu variabel model pelembagaan, kendala dan tantangan, serta pelajaran berharga yang di dapatkan. Dalam kesempatan tersebut, abdillah menyampaikan skema model PRB yang telah dijalankan di Aceh yang terdiri dari tiga pelaku PRB (lihat skema).
Kesimpulan akhir yang didapatkan dalam model pelembagaan ini adalah: PRB yang terintegrasi dalam pembangunan harus memiliki kekuatan, maka kekuatan tersebut harus berasal dari penggunaan yang partisipatif oleh entitas yang memiliki, mengaplikasikan, dan membudayakan pengetahuan, perilaku, dan praktik-praktik PRB yang terorganisir dan didukung oleh
pembuat kebijakan.